Selasa, 03 Juli 2012

Hadis Keutamaan Zakat

Abu Ayyub berkata: Ada seseorang laki-laki berkata kepada Nabi, "Kabarkan kepadaku suatu amal yang akan memasukkan aku kedalam surga?.” Dia berkata, "Apakah itu, apakah itu?.” Dan Nabi bersabda, "Dia membutuhkannya. Yaitu kamu menyembah Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, kamu mendirikan shalat, kamu tunaikan zakat, kamu sambung hubungan kerabat (silaturahmi).” (HR. Al-Bukhari)
Anas bin Malik berkata: Seorang laki-laki dari bani Tamim mendatangi Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki uang yang banyak, memiliki keluarga, anak dan kota. Maka kabarkanlah kepadaku bagaimana aku harus berinfak dan bagaimana aku harus berbuat?," maka Rasulullah pun bersabda, "Engkau keluarkan zakat dari hartamu karena hal itu akan mensucikan hartamu dan kebaikan untuk kerabatmu. Dan berikan juga hak peminta, tetangga dan orang-orang miskin." Lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, sedikitkanlah untukku," beliau bersabda, "Berikanlah hak kerabat, orang miskin, ibnu sabil dan jangan berlaku mubazir." Ia berkata, "Telah cukup bagiku wahai Rasulullah, jika aku berikan zakat kepada utusanmu maka aku telah berlepas diri dari kewajiban itu untuk Allah dan Rasul-Nya." Lalu Rasulullah bersabda, "Ya, jika engkau berikan zakat itu kepada utusanku maka engkau telah berlepas diri darinya. Dan engkau akan mendapatkan pahala, sedang dosanya adalah bagi orang yang menggantinya." (HR. Ahmad)

Minggu, 27 Mei 2012

Sumber-sumber Pendidikan Islam


Sumber-sumber Pendidikan Islam
Islam, apabila ditinjau dari segi kebahasaan  berasal dari kata bahasa arab yaitu, aslama, yuslimu, islaman, yang berarti berserah diri, patuh dan tunduk. Dan kata aslama sendiri berasal dari kata salima, yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Dengan demikian islam secara bahasa berarti berserah diri, tunduk patuh (kepada Allah) untuk mencapai keselamatan.[1] Secara tidak langsung pengertian islam dari segi kebahasaan ini telah menunjukkan misi dari islam itu sendiri yaitu mengajak umat manusia untuk hidup damai, aman dan selamat dunia akhirat dengan cara patuh, tunduk kepada Allah, atau disebut dengan ibadah.[2]
Agama islam diwahyukan allah melalui perantara nabi Muhammad untuk semua makhluk-Nya yang mencakup semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam hal ini adalah pendidikan.

Minggu, 13 Mei 2012

Kitab Bentuk Kenikmatan Syurga Dan Penghuninya (part 9-13)


Kitab Bentuk Kenikmatan Syurga Dan Penghuninya (part 9-13 tamat)

Kehancuran dunia dan manusia kelak akan dikumpulkan di hari kiamat
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kaum wanita dan lelaki semuanya akan saling memandang satu sama lain? Beliau bersabda: Wahai Aisyah, keadaan saat itu lebih menegangkan sehingga mereka tidak akan saling memandang satu sama lain. (Shahih Muslim No.5102)
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Bahwa ia mendengar Nabi saw. berkhutbah dan berkata: Sesungguhnya kalian akan menemui Allah dengan berjalan kaki, tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan. (Shahih Muslim No.5103)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Manusia akan dikumpulkan dalam tiga kelompok yang penuh harap dan rasa takut dan dua orang di atas satu unta, tiga orang di atas satu unta, empat orang di atas satu unta serta sepuluh orang di atas satu unta. Dan sisa mereka akan dikumpulkan bersama api neraka di mana setiap siang, malam, pagi dan sore hari selalu bersama mereka di mana saja mereka berada. (Shahih Muslim No.5105)
Sifat hari kiamat
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. tentang ayat: Yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta, beliau bersabda: Seorang dari mereka berdiri dalam air keringatnya yang mencapai pertengahan kedua telinganya. (Shahih Muslim No.5106)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti air keringat akan mengalir di tanah sepanjang tujuh puluh depa dan akan menggenang setinggi mulut atau setinggi telinga mereka. Tsaur (perawi hadis) meragukan mana yang disebutkan Nabi. (Shahih Muslim No.5107)
Orang mati akan diperlihatkan tempatnya kelak di Syurga atau neraka, kepastian siksa kubur dan permohonan perlindungan dari siksa kubur
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya apabila seorang di antara kamu sekalian mati akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan sore. Jika ia termasuk ahli Syurga, maka akan diperlihatkan Syurga, kalau termasuk ahli neraka, maka akan diperlihatkan neraka, lalu dikatakan: Inilah tempatmu nanti bila Allah telah membangkitkanmu di hari kiamat. (Shahih Muslim No.5110)
  • Hadis riwayat Abu Ayyub ra., ia berkata: Rasulullah saw. keluar ketika matahari telah terbenam, kemudian beliau mendengar sebuah suara dan bersabda: (Itu suara) orang Yahudi yang sedang disiksa di dalam kuburnya. (Shahih Muslim No.5114)
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya seorang hamba jika telah diletakkan di dalam kuburnya dan teman-temannya sudah meninggalkannya, ia akan mendengar suara sandal mereka. Kemudian ia didatangi dua malaikat lalu mendudukkannya dan bertanya: Apa pendapatmu tentang lelaki ini (Muhammad saw.)? Adapun orang mukmin, maka ia akan menjawab: Aku bersaksi bahwa dia adalah seorang hamba Allah dan utusan-Nya. Maka dikatakan kepadanya: Lihatlah tempatmu di neraka, Allah telah menggantinya dengan tempat di Syurga. Lalu Nabi saw. melanjutkan sabdanya: Maka ia dapat melihat keduanya. (Shahih Muslim No.5115)
  • Hadis riwayat Barra' bin Azib ra.: Dari Nabi saw., beliau membacakan firman Allah: Allah meneguhkan iman orang-orang mukmin dengan ucapan yang teguh. Kemudian beliau bersabda: Ayat ini turun mengenai siksa kubur. Ditanyakan kepada orang mukmin: Siapakah Tuhanmu? Ia menjawab: Tuhanku Allah dan nabiku Muhammad saw. Itulah yang dimaksudkan dengan firman Allah: Allah meneguhkan iman orang-orang mukmin dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan dunia dan akhirat. (Shahih Muslim No.5117)
Penghitungan amal perbuatan (hisab)
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang dihisab pada hari kiamat, maka ia akan disiksa. Aku bertanya: Bukankah Allah berfirman: Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Beliau menjawab: Yang demikian bukanlah hisab, tapi itu hanyalah sekedar berdiri di hadapan Allah karena barang siapa yang diperiksa perhitungan amalnya di hari kiamat, maka ia akan disiksa. (Shahih Muslim No.5122)
Perintah berbaik sangka terhadap Allah ketika hampir mati
  • Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jika Allah menghendaki siksaan untuk suatu kaum, maka siksaan tersebut akan menimpa orang-orang yang ada di tengah-tengah mereka, kemudian mereka akan dibangkitkan sesuai dengan amalnya. (Shahih Muslim No.5127)