Kumpulan Hadits Shahih Muslim
Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka
1. Tentang kebangkitan dari kubur, hari kiamat dan keadaan bumi pada hari kiamat
- Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
Bahwa Rasulullah bersabda: Sesungguhnya akan datang seorang lelaki besar
gemuk pada hari kiamat yang berat amalnya di sisi Allah tidak seberat
sayap seekor nyamuk sekalipun. Bacalah oleh kalian: Maka Kami tidak
mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat. (Shahih
Muslim No.4991)
- Hadis riwayat Abdullah bin Masud, ia berkata:
Seorang ulama Yahudi datang kepada Nabi dan berkata: Hai Muhammad atau
hai Abul Qasim! Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu
jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu
jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang
lain dengan satu jari. Kemudian Dia menggoyangkan mereka semua sambil
berfirman: Akulah Raja, Akulah Raja! Rasulullah tertawa kagum mendengar
perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu,
kemudian membacakan ayat: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan
pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya
pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci
Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Shahih
Muslim No.4992)
- Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
Rasulullah bersabda: Allah Taala menggenggam bumi pada hari kiamat dan
melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian berfirman: Akulah raja!
Manakah raja-raja bumi? (Shahih Muslim No.4994)
- Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata:
Rasulullah bersabda: Allah Taala melipat langit-langit pada hari kiamat,
kemudian menggenggam langit-langit itu dengan tangan kanan-Nya, lalu
berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas?
Manakah orang-orang yang sombong? Kemudian Dia melipat bumi dengan
tangan kiri-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang
penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? (Shahih
Muslim No.4995)
- Hadis riwayat Sahal bin Saad Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Pada hari kiamat,
manusia dikumpulkan di tengah padang berwarna putih agak kemerahan
seperti roti panggang di mana tidak ada bangunan tempat tinggal bagi
seorang pun. (Shahih Muslim No.4998)
2. Hidangan ahli surga
- Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Pada hari kiamat
nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu
sekalian menggoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan yang menjadi
hidangan bagi ahli surga. Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata:
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkatimu, hai Abul Qasim! Maukah
engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari
kiamat? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Ya! Orang itu
berkata: Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam.) Mendengar perkataan itu, Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. memandang ke arah kami kemudian tertawa
hingga tampak gigi-gigi geraham beliau. Orang itu berkata lagi: Maukah
engkau aku beritahukan tentang lauk mereka? Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Lauk mereka adalah
palam dan nun. Para sahabat bertanya: Apakah itu? Orang itu menjawab:
Yaitu banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (segumpal
daging yang terpisah dan tergantung pada hati) dapat dimakan oleh
tujuh-puluh ribu orang. (Shahih Muslim No.5000)
3.
Pertanyaan orang Yahudi kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam.
tentang roh dan firman Allah Taala: Mereka bertanya kepadamu tentang roh
- Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. di suatu tanah pertanian di mana beliau bertongkatkan sebatang
pelepah korma, tiba-tiba beliau lewat di hadapan beberapa orang Yahudi.
Lalu mereka saling berbicara dengan yang lain: Tanyakanlah kepadanya
tentang roh! Kemudian mereka berkata: Apakah yang membuat kamu sekalian
bertanya kepadanya? Dia tidak akan membalas kamu sekalian dengan sesuatu
yang tidak kamu sukai. Lalu sebagian mereka berkata lagi: Tanyakanlah
kepadanya! Lalu sebagian mereka datang menghampiri Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. untuk bertanya tentang roh. Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. terdiam tidak memberikan jawaban apapun,
sehingga aku tahu beliau sedang diturunkan wahyu. Aku tetap berdiri di
tempatku. Seusai wahyu turun, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
membacakan ayat: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah:
Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan
melainkan sedikit. (Shahih Muslim No.5002)
4. Tentang firman Allah Taala: Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang engkau berada di antara mereka
- Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Abu Jahal berkata: Ya Allah, sekiranya Alquran ini benar datang dari
sisi-Mu, maka turunkanlah hujan batu dari langit atau timpakan kepada
kami siksa yang pedih. Lalu turunlah ayat: Dan Allah sekali-kali tidak
akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidak
pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa
Allah tidak mengazab mereka, padahal mereka menghalangi orang untuk
mendatangi Masjidilharam, sampai akhir ayat. (Shahih Muslim No.5004)
5. Tentang awan (asap)
- Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu:
Dari Masruq berkata: Kami sedang duduk di dekat Abdullah bin Masud yang
berbaring di antara kami. Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampirinya
seraya berkata: Hai Abu Abdurrahman, ada pendongeng di dekat pintu
Kindah (pintu Kufah) yang bercerita dan beranggapan bahwa tanda awan
akan datang, lalu mengambil pernafasan orang-orang kafir dan orang-orang
mukmin akan terserang seperti penyakit selesma karenanya. Lalu Abdullah
berkata sambil duduk dan dalam keadaan marah: Wahai manusia,
bertakwalah kemu sekalian kepada Allah! Barang siapa di antara kalian
mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia mengatakan apa yang dia ketahui.
Dan barang siapa yang tidak mengetahui, maka hendaklah dia mengucapkan:
Allahu a`lam. Karena Dia Maha Tahu terhadap seorang di antara kamu
sekalian yang mengucapkan Allahu a`lam ketika dia tidak mengetahui.
Sesungguhnya Allah telah berfirman kepada nabi-Nya: Katakanlah! Aku
tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian atas dakwahku dan aku
bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada. Ketika Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. melihat orang-orang berpaling, beliau
mengucapkan doa: “Ya Allah, timpakanlah tujuh tahun masa sulit seperti
yang menimpa kaum Nabi Yusuf”. Maka mereka tertimpa satu tahun masa
paceklik yang menghabiskan segala sesuatu sehingga mereka memakan kulit
dan bangkai karena kelaparan serta seorang di antara mereka memandang ke
arah langit lalu terlihatlah olehnya segumpal awan. Lalu Abu Sufyan
datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan berkata: Hai
Muhammad, sesungguhnya engkau datang memerintahkan untuk taat kepada
Allah dan menyambung tali silaturahmi sementara itu kaummu telah hampir
binasa tertimpa malapetaka, maka berdoalah kepada Allah untuk
keselamatan mereka. Kemudian Allah Taala berfirman: Maka tunggulah hari
ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah
adzab yang pedih, sampai firman Allah tentulah kalian akan kembali
(ingkar). Abdullah berkata: Apakah akan diperlihatkan azab hari akhirat?
Kemudian firman Allah yang berbunyi: Ingatlah hari ketika Kami
menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah
Pemberi balasan. Hantaman yang keras itu terjadi pada perang Badar. Dan
telah lewat ayat-ayat Dukhan, Bathsyah (hantaman), lizam (kepastian
siksa orang-orang kafir) dan ayat Rum. (Shahih Muslim No.5006)
6. Terbelahnya bulan
- Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam., lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda:
Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010)
- Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu:
Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda
kenabian), maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. memperlihatkan
kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih
Muslim No.5013)
- Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:
Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.. (Shahih Muslim No.5015)
7. Tidak seorang pun yang paling tahan terhadap sesuatu yang menyakitkan selain dari Allah
- Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tidak seorang pun yang
lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan selain Allah, karena
meskipun Allah disekutukan dan dianggap memiliki anak, tetapi Allah
tetap memberikan kesehatan dan rezeki kepada mereka. (Shahih Muslim
No.5016)
- Hadis riwayat Abdullah bin Qais Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tidak ada seorang pun
yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan daripada Allah,
karena meskipun mereka menyekutukan Allah serta beranggapan bahwa Allah
memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan rezeki, kesehatan serta
menganugerahkan apa yang mereka minta. (Shahih Muslim No.5017)
8. Permohonan orang kafir untuk menebus dirinya dengan emas sepenuh bumi
- Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Allah berfirman
kepada penghuni neraka yang paling ringan siksaannya: Seandainya kamu
mempunyai dunia serta isinya, apakah kamu akan menebus dengan semua itu?
Orang itu menjawab: Ya. Allah berfirman: Aku telah meminta darimu yang
lebih ringan daripada ini ketika kamu masih berada di tulang punggung
Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu (aku kira
beliau juga bersabda) dan Aku tidak akan memasukkanmu ke neraka. Tetapi
kemudian kamu enggan dan tetap menyekutukan-Ku. (Shahih Muslim No.5018)
9. Orang kafir akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya
- Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Bahwa seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana seorang kafir
dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat?
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Bukankah Tuhan Yang
membuatnya berjalan di atas kedua kakinya di dunia juga berkuasa untuk
membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat. (Shahih Muslim
No.5020)
10. Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman perumpamaan orang kafir itu seperti pohon cemara
- Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Perumpamaan orang
mukmin itu seperti tanaman yang selalu digoyangkan oleh hembusan angin
karena orang mukmin senantiasa ditimpa berbagai cobaan. Sedangkan
perumpamaan orang munafik seperti pohon cemara yang tidak goyang
dihembus angin kecuali setelah ditebang. (Shahih Muslim No.5024)
- Hadis riwayat Kaab bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Perumpamaan orang
mukmin itu seperti tanaman lunak dan lembut yang dapat digoyangkan oleh
hembusan angin, sesekali miring dan kemudian tegak kembali sehingga
bergoyang-goyang. Sedangkan perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon
cemara yang tegak berdiri di atas akarnya tidak dapat digoyangkan oleh
sesuatu apapun sehingga ia tumbang sekaligus. (Shahih Muslim No.5025)
11. Perumpamaan orang mukmin adalah seperti pohon kurma
- Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya di antara
jenis pohon terdapat satu pohon yang tidak mudah gugur daunnya yang
diumpamakan seperti seorang muslim. Sebutkanlah pohon apakah itu? Lalu
orang-orang banyak yang mengira pohon padang pasir dan aku sendiri
mengira bahwa itu adalah pohon kurma tetapi aku malu mengatakannya.
Kemudian mereka berseru: Wahai Rasulullah, sebutkanlah kepada kami pohon
apakah itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Ia adalah
pohon kurma. Abdullah bin Umar berkata: Lalu menceritakan hal itu
kepada Umar. Dia berkata: Seandainya kamu telah mengatakannya langsung
itu pohon kurma adalah lebih aku sukai daripada kamu berkata begini,
begini. (Shahih Muslim No.5027)
12. Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya, melainkan karena rahmat Allah
- Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau bersabda:
Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal
perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai
Rasulullah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Aku juga
tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi
tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar. (Shahih Muslim
No.5036)
13. Memperbanyak amal dan bersungguh-sungguh dalam beribadat
- Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. mengerjakan salat sehingga kedua
telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau ditanya: Apakah engkau
masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti padahal Allah telah
mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau
menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur.
(Shahih Muslim No.5044)
- Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Jika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melaksanakan salat, beliau
berdiri (lama sekali) sampai kedua kaki (telapak) beliau pecah-pecah.
Aisyah Radhiyallahu’anhu bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa engkau
berbuat seperti ini padahal dosamu yang terdahulu dan yang akan datang
telah diampuni? Lalu beliau menjawab: Wahai Aisyah, apakah aku tidak
ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5046)
14. Pemberian nasehat secukupnya
- Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu:
Dari Syaqiq bin Salamah, ia berkata: Ketika kami sedang duduk di muka
pintu rumah Abdullah untuk menunggu kedatangannya, lewatlah di hadapan
kami Yazid bin Muawiyah An-Nakha`i lalu kami berkata kepadanya:
Sampaikan kepada Abdullah di mana tempat kami berada! Yazid kemudian
masuk menemui Abdullah. Tidak lama kemudian Abdullah keluar menjumpai
kami dan berkata: Sesungguhnya aku diberitahukan di mana tempat kamu
sekalian berada dan tidak ada sesuatu yang menghalangiku untuk keluar
menemui kalian, kecuali takut membuat kalian jemu. Sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. selalu memilih waktu yang tepat
untuk memberikan nasehat kepada kami dalam beberapa hari karena takut
kami akan merasa bosan. (Shahih Muslim No.5047)