Kamis, 10 Mei 2012

Tafsir Ibnu Kasir Surat Al-Alaq (Ayat 1, 6, dan 18)


Tafsir Ibnu Kasir Surat Al-Alaq (Ayat 1, 6, dan 18)

(Ayat: 1)
Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Aisyah, dia mengatakan, “Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah adalah mimpi yang benar melalui tidur. Di mana beliau tidak bermimpi melainkan datang sesuatu seperti falaq shubuh. Setelah itu, beliau menjadi lebih senang mengasingkan diri. Kemudian beliau mendatangi gua Hira. Di sana beliau beribadah untuk beberapa malam dengan membawa perbekalan yang cukup. Setelah itu, beliau pulang kembali kepada khadijah untuk mengambil bekal yang sama sampai akhirnya datang kepada beliau wahyu secara tiba-tiba, yang ketika itu beliau masih berada di gua Hira. Di gua itu beliau didatangi oleh Malaikat Jibril seraya berkata,’Bacalah!’ Rasulullah bersabda, “Maka kukatakan,’aku tidak dapat membaca.’” Lebih lanjut, beliau bersabda,”lalu Jibril memegangku seraya mendekapku sampai aku merasa kepayahan. Selanjutnya, Jibril melepaskanku dan berkata,’Bacalah.’ ‘Aku tidak dapat membaca,’jawabku. Kemudian Jibril mendekapku untuk kedua kalinya sampai aku benar-benar ke[ayahan. Selanjutnya, dia melepaskanku lagi seraya berkata,’Bacalah.’ Aku tetap menjawab,’Aku tidak dapat membaca.’Lalu dia mendekapku untuk ketiga kalinya sampai aku benar-benar kepayahan. Setelah itu, dia melepaskanku lagi seraya berkata,”Bacalah dengan Nama Rabb-mu yang menciptakan – sampai pada ayat – ‘Apa yang tidak diketahuinya.’”

(Ayat: 6)
Allah memberitahukan tentang manusia, bahwa ia merupakan makhluk yang bias senang, jahat, sombong, dan sewenang-wenang jika dia melihatnya dirinya telah merasa cukup dan memiliki banyak harta.

(Ayat: 18)
Firman Allah,”Kelak kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah.” Mereka itu adalah para malaikat azab, sehingga dia dapat mengetahui, apakah pasukan kami yang menang ataukah pasukannya? Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata,”Abu jahal pernah berkata,’Jika aku melihat Muhammad mengerjakan shalat di Ka’bah, niscaya akan aku injak lehermya.’ Kemudian Nabi mendengar berita tersebut dan berkata,’Jika dia berani melakukan hal tersebut, pasti Malaikat akan menghukumnya.’(HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

Tidak ada komentar: